BBM yang terus naik dan naik lagi, semakin menyusahkan rakyat menengah kebawah. Karena sikond demikian, ada seoarang yang kreatif membuat alat penghemat BBM untuk kendaraan khususnya sepeda motor dan mobil. Menurut sang pembuat,telah diuji coba dan hasilnya sangat lumayan menghemat BBM . PENASARAN??? langsung aja simak berita dan bagaimana bentuk juga cara teknik kerjanya.
MEMBUAT ALAT PENGHEMAT BBM
oleh: P.JokoMembuat alat penghemat BBM ini pada dasarnya dengan cara memecah molekul air( H2O) agar menjadi gas hidrogen( H2), dengan bantuan energi listrik dari kendaraan. (2H2O→2H2+O2) Kemudian gas hidrogen yang dihasilkan tersebut di injekan ke “manifold” (intake manifold yaitu pipa saluran untuk masuknya uap gas dari karburator ke ruang mesin) kendaraan.
Silahkan dilihat skema,nya ada di bawah ini:
Ini skema untuk sepeda motor,

Sedangkan yang di bawah ini, skema penghemat BBM untuk mobil:Silahkan dilihat skema,nya ada di bawah ini:
Ini skema untuk sepeda motor,
Tulisan ini dibuat pada tanggal 18 juli 2010 saat alat penghemat BBM tersebut sedang saya terapkan pada sepeda motor Jupiter Z burhan, gambarnya ada di bawah ini:
Kondisi motor masih standar, dulunya 1liter premium cuma bisa sejauh 37-45km, dengan tambahan alat penghemat BBM ini 1liter premium bisa menempuh jarak sejauh 65-70km. Walaupun penggunaan BBM semakin irit, tapi tenaga motor juga terasa makin gesit dan lincah.
Di bawah ini adalah gambar tabung yang saya gunakan untuk menghasilkan gas hidrogen:
Di dalam tabung tersebut berisi: elektroda-elektroda yang terbuat dari penggaris stainless dan soda kue yang dilarutkan pada air murni( H2O), dalam hal ini saya hanya menggunakan air hujan hehehe.
Ini gambar elektroda-elektrodanya sebanyak lima buah yang saya susun – + – + – :
Elektroda-elektroda tersebut dirakit dengan jarak 5mm kemudian di lem besi, sedangkan ujung atasnya dirangkai dengan mur baut untuk menyambungkan ke kabel tegangan positif dan negatif, ini gambarnya:
Di bawah ini gambar soda kue yang masih dalam botol, soda kue tersebut saya larutkan dalam air murni yang ada dalam tabung elektrolizer sampai lampu 12volt/25watt menyala dan elektroda-elektroda negatif(-) mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
Oh iya, setelah merakit dan mencoba tabung elektrolizer tersebut berhasil, kemudian pada output tabung elektrolizer saya tambahkan satu tabung lagi dengan ukuran agak kecil sebagai pengaman yang berisikan air biasa, saluran input yang berada dalam tabung disambung dengan slang sampai menyentuh di dasar air, kemudian output dari tabung pengaman tersebut di ijekan ke manifold. Ini gambar tabung pengamannya:
Pada praktek ini saya menggunakan penyearah dioda kuprok 25Amper, tabung elektrolizer menggunakan botol kaca bekas wadah acar mentimun, tabung pengaman menggunakan botol plastik bekas wadah kopi moca (hehehe ternyata lumayan murah meriah dengan barang-barang bekas yang didapat dari dapur). Untuk sambungan slang ke tabung pengaman maupun tabung elektrolizer memakai pipa L aquarium, sedangkan sambungan slang ke manifold memakai pipa T aquarium(ini saya harus beli, karena di dapur tidak ada hehehe), sambungan T itu kan ada tiga ujung, caranya, cabut dulu sambungan slang dari manifold ke vacum kran bensin, kemudian ujung “T pertama” disambungkan dengan menambahkan slang kira-kira 3-5cm masuk ke “manifold”, ujung “T kedua” ke “slang vacum kran bensin”, ujung “T ketiga” ke “slang output tabung pengaman” hidrogen.
Bila setelah dipasang alat ini ternyata saat langsam putaran mesin jadi tinggi, putar saja skrup stelan stasioner gas yang ada pada karburator sampai diperoleh putaran mesin sesuai dengan yang dikehendaki.
Hati-hati saat merakit alat ini, karena sifat gas hidrogen sangat mudah terbakar, beberapa waktu yang lalu di awal-awal praktek saya tidak percaya kalau gas hidrogennya ada, untuk membuktikan pernah saya coba pada pipa saluran keluar dari tabung elekrolizes disambung dengan slang bening kira-kira 1meter, kemudian ujung slang saya sulut dengan korek api, pikir saya saat itu kalau gas hidrogennya memang ada, pasti ujung slang bisa menyala seperti lampu karbit ataupun las karbit, eh ternyata api malah terhisap melalui slang dan kemudian “DAARR…!!!” tabung meledak sangat keras, tutup tabung copot, elektrodanya terhambur keluar, lampu 12 padam, saya hanya bisa bengong sambil menyadari baru saja melakukan tindakan bodoh, untung tidak sampai luka atau cidera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar